Selasa, 29 Desember 2015

ADA APA DENGAN PERBEDAAN?

Tema: Prasangka, Diskriminasi, dan Etnosentrisme

“Jangan temenan sama dia, dia jelek!”
“Ogah amat pacaran sama dia, miskin”
“Perempuan tuh harusnya main boneka, bukan main futsal!”
Pernahkah kalian mengalami hal seperti di atas? Kalau pernah, bagaimana rasanya? Sakit hati? Kesal? Marah? Atau bahkan biasa saja karena hal tersebut sudah sering kalian alami? Atau…kalian pernah melakukan hal tersebut kepada orang lain? Kalau iya, tolong hentikan, sebab hal tersebut bisa menyakiti hati orang lain. Selain membuat orang sedih, perilaku membeda-bedakan atau diskriminasi juga bisa membuat seseorang menjadi minder dan menggangu mental seseorang. Sebelum membahas lebih lanjut tentang diskriminasi, saya akan memberikan sedikit penjelasan tentang diskriminasi.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), diskriminasi adalah pembedaan perlakuan terhadap sesama warga negara berdasarkan warna kulit, golongan, suku, ekonomi, agama, dan sebagainya.
·        Diskriminasi kelamin, yaitu pembedaan sikap dan perlakuan terhadap sesama manusia berdasarkan perbedaan jenis kelamin
·        Diskriminasi ras, yaitu anggapan segolongan ras tertentu bahwa rasnya itulah yang paling unggul dibandingkan dengan golongan ras lain, disebut rasisme
·        Diskriminasi rasial, yaitu pembedaan sikap dan perlakuan terhadap kelompok masyarakat tertentu karena perbedaan warna kulit
·        Diskriminasi sosial pembedaan sikap dan perlakuan terhadap sesama manusia berdasarkan kedudukan sosialnya
Pengertian lain, diskriminasi adalah tindakan memperlakukan satu orang atau satu kelompok secara kurang adil atau daripada orang atau kelompok yang lain. Diskriminasi dapat bersifat langsung atau tidak langsung. Diskriminasi langsung terjadi saat hukum, peraturan atau kebijakan jelas-jelas menyebutkan karakteristik tertentu, seperti jenis kelamin, ras, dan sebagainya, dan menghambat adanya peluang yang sama, sedangkan diskriminasi tidak langsung terjadi saat peraturan yang bersifat netral menjadi diskriminatif saat diterapkan di lapangan. Diskriminasi dapat dilakukan oleh individu, kelompok, atau kebijakan dan praktik organisasi.

Di Indonesia masih banyak terjadi diskriminasi, baik itu diskriminasi kelamin maupun sosial, salah satu contohnya adalah adik saya, Tari. Tari memiliki kulit yang lebih gelap dibandingkan dengan kedua saudaranya sehingga tetangga dan saya sendiri sering memanggilnya “item”. Awalnya saya pikir hal itu biasa saja karena saya juga cuma bercanda, tetapi ketika saya nanya ke Desta, ternyata dia sempat merasa sedih ketika dipanggil “item” walaupun sekarang sudah biasa saja karena sudah biasa dipanggil seperti itu. Tari adalah seorang anak perempuan, tetapi hobinya adalah bermain sepak bola. Karena hal ini juga Tari merasa terdiskriminasi oleh orang-orang di sekitarnya. Namun, hal tersebut tidak menjadi penghalang untuk Tari. Dia tetap saja pada pendiriannya, bermain bola. Alhasil, sekarang dia menjadi kapten futsal di sekolahnya dan menjuarai banyak perlombaan tingkat sekolah atas.
Sekian tulisan saya, semoga kalian bisa mengambil hikmah dari kisah di atas. Terima kasih sudah membacaJ




Sumber:
http://kbbi.web.id/diskriminasi
https://id.wikipedia.org/wiki/Diskriminasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar