Kamis, 15 Oktober 2015

MARAKNYA SI PENJAHAT KELAMIN

Tema: Individu, Keluarga, dan Masyarakat


      Mungkin kalian (pembaca) bertanya mengapa judul tulisan ini adalah maraknya si penjahat kelamin. Sebelum membahas lebih lanjut, saya akan menjelaskan tentang si penjahat kelamin. Penjahat kelamin adalah seseorang yang melakukan tindak pelecehan seksual (pelaku pelecehan seksual) kepada lawan jenisnya baik yang lebih muda ataupun yang lebih tua. Sekarang ini, banyak sekali tindak pelecehan seksual yang terjadi di Negeri ini, pelaku dan korbannya pun beragam, mulai dari remaja sampai yang sudah berumur. Pelecehan seksual adalah perilaku pendekatan-pendekatan yang terkait dengan seks dan perilaku lainnya yang secara verbal atau fisik merujuk pada seks. Pelecehan seksual dapat terjadi dimana saja, seperti di bus, kereta, pasar, sekolah, kantor, maupun di tempat pribadi seperti rumah.

Pelecehan seksual disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Yang termasuk ke dalam faktor internal adalah diri sendiri dan keluarga. Peran keluarga sangat penting dalam perkembangan psikis anak. Lingkungan keluarga yang baik akan membuat kondisi psikis anak menjadi baik, sebaliknya, lingkungan keluarga yang tidak baik akan membuat kondisi psikis anak kurang baik. Umumnya penyebab seseorang melakukan pelecehan seksual adalah karena perhatian orangtua dan keluarga yang relatif longgar kepada anaknya dalam memberikan nilai-nilai kehidupan yang bersifat mencegah kejahatan pelecehan seksual, longgarnya pengawasan orangtua dan keluarga dalam pergaulan si anak, dan juga karena rendahnya internalisasi ajaran agama sehingga iman di dalam diri anak tersebut kurang kuat. Selain faktor internal, terdapat juga faktor eksternal, seperti lingkungan sekitar, teman, teknologi, dan lain-lain. Tindak pelecehan seksual yang disebabkan oleh faktor eksternal adalah lingkungan sekitar (sekolah, tempat tinggal, pergaulan) yang tidak baik atau yang menjerumuskan pada hal-hal yang menjurus pada tindak pelecehan seksual, kegagapan budaya melalui tayangan dan perkembangan informasi yang terlalu mudah diakses tetapi minim proses penyaringan pemahaman, dan juga karena rendahnya dan kurang tegasnya hukuman yang diberikan kepada pelaku pelecehan seksual.
Pelecehan seksual dapat berdampak buruk pada keadaan fisik dan psikis korban pelecehan. Dampak pada keadaan fisik seperti terjadinya cedera seperti luka internal dan pendarahan, infeksi pada organ vital atau tertular penyakit seksual, dan perubahan penting dalam fungsi dan perkembangan otak. Sedangkan, dampak pada keadaan psikis seperti stress, depresi, merasa gelisah, merasa rendah diri, trauma yang berkepanjangan apabila tidak ditindaklanjuti, dan lain-lain. Pelecehan seksual juga akan berdampak pada si pelaku, seperti kehilangan masa depan, mendapatkan sanksi sosial dari masyarakat sekitar (dikucilkan), serta merasa ketagihan untuk melakukan tindak pelecehan seksual lagi apabila tidak ditindaklanjuti.
Pelecehan seksual dapat dicegah apabila kita bisa menjaga diri kita dengan baik. Contohnya adalah sebagai berikut:
-                     Berpakaian yang rapih serta berperilaku yang sopan
-                     Menghindari berpergian sendirian saat malam hari
-                     Belajar ilmu bela diri
-                 Membawa alat keamanan seperti semprotan cabai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar