Tema: Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan
“Dari Sabang sampai Merauke, berjajar
pulau-pulau….”
Kalian pasti kenal dengan sepenggal
lirik di atas, tetapi apakah kalian tahu arti dari sepenggal lirik di atas?
Sepenggal lirik di atas berarti bahwa Indonesia adalah negara sangat kaya akan
budaya dan bahasanya. Mengapa demikian? Seperti yang kita tahu, Indonesia
terdiri dari banyak pulau, dimana pulau-pulau tersebut juga memiliki bahasa dan
kebudayaan sendiri yang berbeda-beda, sungguh luar biasaaa!
Kita sepatutnya
bangga dengan apa yang negara kita miliki, sebab apabila kita cuek, kita dapat
kehilangan kebudayaan negara ini, bahkan kecolongan oleh negara tetangga. Sebab
itu, kita sebagai warga Indonesia yang baik harus menjaga dan melestarikan
kebudayaan negara ini, kebudayaan Indonesia, agar anak-cucu di masa depan bisa
menikmati indahnya kebudayaan tersebut.
Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan
kebanggan nasional? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kebanggaan
adalah kebesaran hati; perasaan bangga; kepuasan diri, sedangkan nasional
adalah sikap jiwa yang terwujud; tampak pada sikap menghargai warisan budaya,
hasil karya, dan hal lain yang menjadi milik bangsa sendiri. Jadi, ,menurut
saya, kebanggaan nasional adalah rasa bangga akan warisan budaya, hasil karya,
dan hal lainnya yang menjadi milik bangsa sendiri, seperti makanan, lagu-lagu,
serta produk-produk hasil buatan tangan anak Indonesia.
Namun, seiring dengan berkembangnya
zaman, masyarakat dan teknologi pun juga semakin berkembang, hal itu dapat
memudahkan masyarakat Indonesia untuk mendapatkan informasi tentang negara
luar, baik itu kebudayaannya, bahasanya, atau produk-produk hasil negaranya.
Menurut saya, hal itu sebenarnya baik untuk negara kita apabila kita dapat memilih
dan memilah informasi-informasi yang didapat dengan baik dan benar lalu
menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Disini, saya mengambil contoh
dari kebiasaan orang jepang yang membuang sampah yang telah dipisahkan sesuai
jenisnya sesuai dengan jadwalnya. Akan tetapi,
yang terjadi justru sebaliknya. Sebagian masyarakat langsung mengambil
semua informasi yang mereka dapatkan tanpa menyaringnya terlebih dahulu. Disini
saya mengambil contoh tentang gaya hidup masyarakat luar negeri yang bebas.
Dewasa ini, perkembangan teknologi
menjadi salah satu sebab pudarnya kebanggaan nasional dalam diri masyarakat
Indonesia. Terlhat dari maraknya produk-produk impor di Indonesia, seperti
baju, tas, bahkan bahan makanan. Hal tersebut disebabkan karena sebagian dari
mereka mungkin beranggapan kalau memakai produk luar negeri itu bisa membuat
dirinya menjadi lebih keren, padahal produk lokal pun tak kalah kerennya!
Sebagaimana sekarang banyak produk-produk dari Indonesia yang laris terjual di
pasar internasional. Selain itu, banyak juga masyarakat yang lebih hafal lagu
luar negeri dibanding lagu asal daerahnya. Padahal, lagu daerah adalah salah
satu warisan budaya Indonesia.
Perkembangan terkonogi juga menyebabkan
pudarnya kebanggaan akan bahasa kesatuan. Terlihat dari banyaknya masyarakat
yang lebih bersemangat untuk belajar bahasa asing dibanding dengan bahasa
Indonesia yang dapat dilihat dari lebih tingginya nilai pelajaran bahasa asing
daripada bahasa Indonesia. Bisa menguasai bahasa asing memang keren, tetapi
bisa menguasai bahasa kesatuan, bahasa Indonesia dan bahasa asing lainnya,
menurut saya itu jauh lebih keren!
Pudarnya kebanggaan nasional dalam diri
masyarakat Indonesia dapat dicegah dengan hal-hal di bawah ini, yaitu sebagai
berikut:
·
Pemerintah harus mengayomi dan
melindungi keaslian dan perkembangan secara estetis kesenian rakyat tersebut
tanpa harus mengubah dan menyesuaikan dengan kebijakan-kebijakan politik
·
Mahasiswa harus membantu mempromosikan
dan mengenalkan budaya, kesenian, dan produk-produk Indonesia kepada masyarakat
global
Masyarakat harus
menjaga dan mencintai budaya, kesenian, dan produk-produk yang ada pada
daerahnya masing-masing dan mengajarkan kepada generasi muda sehingga
kebanggaan nasional tersebut tidak pudar dan kebudayaan tersebut tidak punah.
Referensi: