Selasa, 17 November 2015

TUGAS MULIA SI PENERUS BANGSA

Tema: Negara dan Warga Negara




Negara dan warga negara adalah dua hal yang saling berkaitan. Suatu negara dapat disebut negara apabila negara tersebut memiliki rakyat yang dapat diatur oleh  pemerintah negara tersebut. Secara umum, negara adalah alat dari masyarakat yang mempunyai kekuasaan untuk mengatur hubungan manusia dalam masyarakat. Negara memiliki dua tugas utama, yaitu mengatur dan menertibkan gejala-gejala kekuasaan dalam masyarakat yang bertentangan satu sama lain dan menyatukan kegiatan-kegiatan manusia dan golongan untuk mencapai tujuan bersama. Warga negara adalah mereka yang diperkenankan untuk memiliki tempat tinggal pokok di suatu wilayah karena telah memenuhi syarat tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah, dapat diatur oleh pemerintah negara tersebut, dan mengakui pemerintahannya sendiri.
Selain pemerintah, kemajuan suatu bangsa juga tergantung pada warga negaranya. Oleh karena itu, kerjasama dan hubungan yang baik harus terjalin antara pemerintah dan warga negaranya. Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28C ayat 1, warga negara memiliki hak untuk mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya dan berhak mendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta seni dan budaya demi meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
Dewasa ini, sudah banyak warga negara yang menyadari haknya dan sudah banyak juga orang-orang yang peduli dengan hak-hak mereka itu. Contohnya bisa kita lihat sekarang banyak komunitas yang berlomba-lomba melakukan kegiatan sosial, yang salah satunya adalah kegiatan mengajar secara sukarela, dan itulah yang akan saya bahas kali ini.

Saya memiliki seorang kakak perempuan, namanya Viren. Setahun yang lalu dia memutuskan untuk menjadi relawan untuk mengajar anak-anak yatim-piatu dalam yayasan Laskar Langit yang berada di lingkungan rumah saya, selain itu, terkadang dia juga mengajari saudara serta tetangga saya yang memiliki kesulitan dalam pelajaran. Anak-anak yang ia ajarkan berusia sekitar 6-17 tahun, dan ada yang masih bersekolah maupun tidak. Berbekal ilmu yang dimilikinya, Ia mengajarkan anak-anak tersebut bahasa inggris dan pelajaran lainnya sesuai kebutuhan setiap minggu malam. Motivasi ia melakukan hal tersebut adalah agar ilmunya bermanfaat.
Kegiatan belajar-mengajar di yayasan Laskar Langit
Selain Viren, ada juga mba Mup, saudara saya di kampung, seorang sarjana pendidikan yang sekarang mengabdi sebagai guru di salah satu sekolah di desanya. Di kampung saya, seorang sarjana pendidikan diwajibkan untuk mengabdi sebagai guru selama beberapa tahun sebelum menjadi PNS atau pegawai negeri sipil. Sesuai dengan kata “mengabdi”, jadi upah yang diberikan pun tidak banyak, yaitu kurang dari Rp 500.000/ bulan. Keluarga mba Mup termasuk keluarga yang berada di kampung saya, meskipun begitu, mba Mup tetap ingin menjadi guru matematika karena ia ingin mencerdaskan anak-anak penerus bangsa di desanya melalui matematika.
Kedua hal di atas masih merupakan sebagian kecil contoh dari tugas warga negara dalam bidang pendidikan. Di luar sana, masih banyak orang yang rela meninggalkan pekerjaan bahkan keluarganya demi mendidik anak-anak di pelosok daerah. Tugas mulia ini tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa, sekarang, mahasiswa/i pun sudah banyak yang turut andil sebagai relawan dalam bidang pendidikan. Salah satu contohnya adalah program Industri Mengajar yang diselenggarakan setiap tahunnya  oleh mahasiswa/i teknik industri Universitas Gunadarma.
Menurut saya, kegiatan belajar-mengajar secara sukarela merupakan hal yang sangat mulia dan harus terus dilanjutkan agar putra-putri penerus bangsa bisa menikmati pendidikan secara merata hingga nantinya Indonesia memiliki putra-putri penerus bangsa yang cerdas dan berakhlak mulia yang bisa menjadikan Indonesia menjadi negara adidaya (aamiin).


Sumber: